Minggu ke-4,               PERISTIWA PENYELAMATAN ALLAH

32.   Pert     :     Bagaimana penyelamatan Allah itu dilaksanakan?
        Jwb    :     Penyelamatan Allah dilaksanakan dengan cara Allah melibatkan diri di dalam kehidupan manusia. Dengan demikian penyelamatan Allah itu dilaksanakan dan sekaligus teranyam di dalam kehidupan dan sejarah kehidupan manusia.
                                [Tersimak mis. dalam silsilah Yesus, Mat.1:1-17; Luk.3:23-38; juga dalam Ibr.1:1; 10:17]

33.   Pert     :     Darimana dan bagaimana kita mengerti bahwa penyelamatan Allah itu dilaksanakan dan sekaligus teranyam di dalam kehidupan dan sejarah kehidupan manusia?
        Jwb    :     Hal itu kita mengerti dari Alkitab dan dari sejarah penyelamatan Allah yang berlanjut di dalam sejarah gereja sampai hari ini dan seterusnya. Sejarah penyelamatan Allah itu berpusat pada tiga peristiwa yang utuh, berkesinambungan dan saling terkait, yaitu: peristiwa bangsa Israel, peristiwa manusiawi Yesus dan peristiwa Roh Kudus.

Jika sejarah penyelamatan Allah itu kita lukiskan sebagai suatu garis lurus yang belum selesai ditarik, maka ketiga peristiwa tersebut sekaligus menandai periode-periode dalam sejarah penyelamatan Allah, yaitu periode Perjanjian Lama (PL) yang ditandai dengan peristiwa bangsa Israel hingga peristiwa manusiawi Yesus, dan periode Perjanjian Baru (PB), yaitu kelanjutan dari peristiwa manusiawi Yesus hingga peristiwa Roh Kudus.
 


       Periode PL                                                                        Periode PB
 

Peristiwa Bangsa Israel    Peristiwa Manusiawi Yesus    Peristiwa Roh Kudus
                       
34.   Pert     :     Apa yang dimaksud dengan peristiwa bangsa Israel?
        Jwb    :     Yang dimaksud dengan peristiwa bangsa Israel adalah peristiwa di mana Allah berkenan menganyamkan pelaksanaan penyelamatan-Nya atas manusia di dalam dan melalui kehidupan bangsa Israel sejak pemilihan Bapa leluhur sampai kehidupan bangsa Israel di tanah perjanjian.
                                [Tersimak mis.dalam pidato perpisahan Yosua, Yos.24:1-18; Kel.6:6,7; 20:1-17; Ul.4:20]

35.   Pert     :     Apa yang dimaksud dengan peristiwa manusiawi Yesus?
        Jwb    :     Peristiwa manusiawi Yesus adalah peristiwa datangnya Allah sendiri, yang dalam  pelaksanaan penyelamatan-Nya melibatkan diri di dalam kehidupan manusia dalam wujud manusia Yesus Kristus, sejak kelahiran-Nya sampai kenaikan-Nya ke sorga.
                                [Doksologi[1]), peristiwa itu diikhtisarkan di Flp.2:5-11, dan dikisahkan di dalam Injil-Injil]

36. Pert      :     Apakah yang dimaksud dengan peristiwa Roh Kudus?
      Jwb      :     Yang dimaksud dengan peristiwa Roh Kudus adalah peristiwa yang terjadi setelah berakhirnya peristiwa manusiawi Yesus, yaitu setelah kenaikan-Nya ke sorga, yang ditandai dengan turunnya Roh Kudus pada hari Pentakosta dan bekerjanya Roh Kudus itu di dalam hati manusia, hingga waktu kesempurnaan keselamatan.
[Yl.2:28-32; Yoh.14:26; 15:26,27; Kis.2:1-13; 1Kor.6:11; 2Kor.5:5 (baca ayat 4:16-5:10); Ef.1:13,14]

37.   Pert     :     Bagaimana hubungan antara peristiwa bangsa Israel, perisitiwa manusiawi Yesus dan peristiwa Roh Kudus?
        Jwb    :     Hubungan antara peristiwa bangsa Israel, perisitiwa manusiawi Yesus dan peristiwa Roh Kudus adalah bahwa ketiganya merupakan satu kesatuan dalam keseluruhan rencana penyelamatan Allah, yaitu:
1.   Melalui peristiwa bangsa Israel, Allah menganyamkan karya penyelamatan-Nya yang disertai dengan pernyataan janji penyelamatan-Nya.
2.   Melalui peristiwa manusiawi Yesus, Allah memenuhi janji yang dinyatakan-Nya selama periode Perjanjian Lama, yaitu di dalam dan melalui peristiwa bangsa Israel.
3.   Melalui peristiwa Roh Kudus Allah melanjutkan karya penyelamatan-Nya ke atas manusia dengan meluaskan pengampunan dosa yang berasal dari peristiwa manusiawi Yesus itu kepada segala bangsa.
                                [Diikhtisarkan dalam silsilah Yesus, Mat.1:1-17; Luk.3:23-38; Kis.1:8 (baca ayat 4-11); 2:1-13; 10:44-48 (baca ayat 34-43); Gal.4:4,5 (baca ayat 1-7); Ef.2:18,19; 3:5,6]


[1]) Rumusan doa liturgis yang mengungkapkan kemuliaan Allah atau Kristus, seperti: “ Kemuliaan Bagi Allah di tempat yang mahatinggi dan damai sejahtera di bumi di antara manusia yang berkenan kepadanya” (lih. Luk 2:14; Rm 16:27, 6:16; 1Ptr 4:11; dsb.)