Minggu ke-11, TATA KEHIDUPAN GEREJA

103. Pert     :     Apa isi kehidupan gereja?
        Jwb    :     Kehidupan gereja berisi tiga unsur dasar, yaitu:
1.   Menyatakan sikap percaya terhadap penyelamatan Allah.
2.   Menghayati dan mengungkapkan hubungannya dengan Allah berdasarkan penyelamatan-Nya.
3.   Melaksanakan tugas panggilannya di dalam pekerjaan penyelamatan Allah.
                                [1Taw.28:9; Ams.3:5,6; Mrk. 13:10; Luk.9:1,2; 1Tes.1:3; 2Tes.1:11,12; 1Tim.6:20]

104. Pert     :     Bagaimana ketiga unsur dasar kehidupan gereja itu dilaksanakan?
        Jwb    :     Untuk melaksanakannya di dalam kehidupan gereja, ketiga unsur dasar kehidupan gereja itu dituangkan di dalam suatu tata kehidupan gereja, yang lazim disebut Tata Gereja atau Peraturan Gereja.
                                [1Kor.14:40; Tit.1:5]

105. Pert     :     Apakah asas yang menjadi pegangan dalam membuat tata gereja?
        Jwb    :     Asas itu adalah:
1.   Alkitab
2.   Harus merupakan sarana yang membuat gereja mampu:
a.   Menyatakan percaya terhadap penyelamatan Allah.
b.   Menghayati dan mengungkapkan hubungannya dengan Allah berdasarkan penyelamatan-Nya.
c.   Melaksanakan tugas panggilannya di dalam pekerjaan penyelamatan Allah.
                       
106. Pert     :     Siapa yang membuat tata gereja GKJ?
        Jwb    :     Tata gereja GKJ dibuat oleh Sidang Sinode Gereja-gereja Kristen Jawa (GKJ).
                                [Band.Kis.11:1-18; 15:1-29]

107. Pert     :     Adakah kepemimpinan di dalam kehidupan gereja?
        Jwb    :     Sebagai suatu kehidupan bersama, gereja membutuhkan kepemimpinan. Oleh karena itu, di dalam kehidupan gereja ada kepemimpinan.
                                [Kel.18:22; 1Tes.5:12,13; Ibr.13:7,17]

108. Pert     :     Apa asas kepemimpinan gereja yang menyatakan kekhasan gereja?
        Jwb    :     Kekhasan asas kepemimpinan gereja terdiri atas dua sisi, yaitu:
1.   Sisi ilahi, yaitu sebagai buah penyelamatan Allah, gereja dengan kehidupannya dipimpin oleh Allah melalui bekerjanya Roh Kudus dengan Alkitab sebagai alat-Nya.
2.   Sisi manusiawi, yaitu sebagai kehidupan bersama, gereja dipimpin oleh manusia atas kehendak Allah.
                                [Kis.14:18,26 (baca ayat 15-26); 20:28; 1:23-26; 1Tim.6:11; band. 1Sam.16:6-13]

109. Pert     :     Bagaimana azas kepemimpinan gereja dilaksanakan?
        Jwb    :     Azas kepemimpinan gereja dilaksanakan dengan pedoman segala sesuatu yang diputuskan dan dilakukan oleh manusia dalam kepemimpinan gereja itu harus dapat dipertanggung-jawabkan kepada Allah.
                                [Rm.14:17,18 (baca ayat 13-18); Ibr.13:17]

110. Pert     :     Bagaimana pertanggungjawaban kepada Allah itu diwujudkan dan apa tolok ukurnya?
        Jwb    :     Pertanggungjawaban itu diwujudkan dalam keputusan dan tindakan yang didasarkan pada tiga tolok ukur berjenjang, yaitu Alkitab, pokok-pokok ajaran gereja dan peraturan gereja yang dibuat berdasarkan Alkitab sesuai dengan yang dirumuskan di dalam ajaran gereja.
                                [1Kor.14:40; 1Tes.4:1,2; 2Tim.3:16,17; Tit.1:9]

111. Pert     :     Bagaimana bentuk kepemimpinan gereja?
        Jwb    :     Banyak bentuk kepemimpinan gereja, tetapi berdasarkan watak gereja sebagai kehidupan bersama religius yang di dalamnya setiap orang percaya memiliki jabatan imamat am, maka yang paling tepat bagi GKJ ialah bentuk kepemimpinan dewan yang lazim disebut majelis gereja.[1])
                                [Kis. 15:4,6; Ef.4:11-12; Flp.1:1; 1Tim.5:17; 1Ptr.2:9]

112. Pert     :     Bagaimana asas kepemimpinan GKJ yang disebut majelis gereja?
        Jwb    :     Berdasarkan imamat am orang percaya, lahirlah dua asas:
1.   Asas kesederajatan, yaitu setiap orang percaya mempunyai kedudukan yang sama di hadapan Allah. Oleh karena itu dalam kepemimpinan di GKJ seseorang tidak ditempatkan di atas orang-orang percaya yang lain.
2.   Asas pemerataan, yaitu setiap orang percaya berhak menjadi anggota majelis gereja. Oleh karena itu keanggotaan majelis gereja di GKJ dibatasi untuk jangka waktu tertentu dalam rangka memberi kesempatan kepada warga GKJ mengambil bagian dalam kepemimpinan gereja.

113. Pert     :     Berdasarkan kedua asas tersebut, bagaimana majelis gereja dibentuk?
        Jwb    :     Majelis gereja terdiri dari orang-orang percaya anggota gereja setempat. Pembentukannya dilakukan melalui pemilihan dari dan oleh anggota gereja setempat.
                                [Band. Kis.1:23-26; 6:3-6]

114. Pert     :     Secara asasi apa sifat kepemimpinan gereja?
        Jwb    :     Karena keberadaan gereja adalah keberadaan dalam lingkup pekerjaan penyelamatan Allah, maka sifat kepemimpinan gereja adalah pelayanan. Oleh karena itu mereka yang duduk sebagai majelis gereja adalah pelayan-pelayan Allah.
                                [Mrk.10:45; 2Tim.2:24]

115. Pert     :     Bagaimana pelayanan diwujudkan dalam kepemimpinan gereja?
        Jwb    :     Pelayanan diwujudkan dalam tugas mengatur oleh Penatua, tugas mengajar oleh Pendeta dan tugas pelayanan kasih oleh Diaken.
                                [Kis.6:1-6; 1Kor.12:28; 2Tim.2:24;  Tit.1:7]


Minggu ke-12, IBADAH SEBAGAI SARANA PEMELIHARAAN IMAN

116. Pert     :     Sebagai suatu kehidupan bersama religius dalam lingkup penyelamatan Allah, gereja memakai sarana-sarana pemeliharaan iman apa saja?
        Jwb    :     Ada banyak sarana pemeliharaan iman yang bisa dan memang dipakai oleh GKJ (mis.: perkunjungan, PA, dan lain-lain.), tetapi yang tetap dan utama ada dua, yaitu ibadah dan sakramen.
                                [Kel.3:12; Mat.28:19; Luk.22:14-20; Kis.2:38]

117. Pert     :     Apa sebenarnya ibadah jemaat itu?
        Jwb    :     Ibadah jemaat adalah cara orang-orang percaya bersama-sama mengungkapkan dan menghayati hubungan dengan Allah, berdasarkan penyelamatan yang telah mereka alami.
                                [Tit.2:12; Ibr.9:14; 12:28]


[1]) Gereja mula-mula dipimpin oleh para presbuteros yang artinya orang yang lebih tua [Kis.14:23; 20:17; 1Ptr.5:1-5]. Itu berarti sejak awal gereja dipimpin dalam bentuk dewan, bukan pemimpin tunggal.