118. Pert     :     Sebagai sarana pemeliharaan iman, ibadah jemaat mengandung unsur-unsur dasar apa?
        Jwb    :     Yang terjadi di dalam ibadah jemaat adalah pertemuan dialogis antara jemaat dan Allah. Oleh karena itu unsur-unsur dasarnya ialah:
1.    Dari pihak jemaat : doa, pujian, pengakuan dosa dan permohonan ampun, persembahan serta pengakuan iman.
2.    Dari pihak Allah : hukum Tuhan, pengampuan dosa, firman dan berkat.
[Penjelasan tentang doa, pengakuan iman dan hukum Tuhan lihat Bab VI]

119. Pert     :     Dari semua unsur dasar ibadah jemaat, unsur dasar manakah yang paling penting?
        Jwb    :     Semua unsur sama pentingnya. Dengan segala cedera manusiawinya, Allah berkenan menerimanya serta memakainya sebagai sarana untuk pertemuan dialogis antara diri-Nya dan manusia dan dengan demikian sungguh-sungguh mendatangkan berkat.
                                [Ibr.12:28]

120. Pert     :     Sebagai salah satu unsur ibadah, bagaimana kita memahami bahwa khotbah adalah pemberitaan firman Allah?
        Jwb    :     Sebab yang dikhotbah adalah firman Allah dari Alkitab. Meskipun khotbah itu mengandung unsur cedera manusiawi, tetapi disertai oleh Roh Kudus, baik di dalam diri pengkhotbah maupun di dalam diri para pendengarnya.
                                [Luk.4:16,17; band.1Tes.2:13]

121. Pert     :     Apa makna khotbah?
        Jwb    :     Khotbah bermakna pemeliharaan Allah ke atas orang-orang percaya melalui firmanNya. Oleh karena itu pelaksanaan khotbah di dalam ibadah jemaat membawa serta tanggung jawab yang besar, yang menuntut orang bersikap takut dan hormat.
                                [Rm.15:4; 2Tim.3:16,17; 2Ptr.1:19]

122. Pert     :     Apa persembahan itu?
        Jwb    :     Persembahan merupakan wujud ungkapan syukur dan penyerahan diri orang-orang percaya atas pemeliharaan Allah. Persembahan di dalam ibadah jemaat adalah salah satu dari bentuk persembahan orang-orang percaya.
                                [Kej.28:20-22; Ams.3:9,10]

123. Pert     :     Apa makna persembahan itu?
        Jwb    :     Makna persembahan adalah:
1.      Ungkapan terimakasih orang-orang percaya atas pemeliharaan Allah di dalam kehidupannya.
2.      Pernyataan sikap mempercayakan diri kepada Allah dengan pemeliharaan-Nya.
                                [Yun.2:9; Luk.21:1-4]

124. Pert     :     Apakah persembahan itu wajib?
        Jwb    :     Persembahan bukan sekedar kewajiban, bahkan merupakan suatu kemestian oleh kesadaran iman orang percaya sendiri. Gereja hanya membuat peraturan pelaksanaan teknisnya, seperti halnya di dalam Alkitab juga diberikan peraturan teknisnya.
                                [Ul.16:16-17]

125. Pert     :     Apa yang dapat atau boleh dipersembahkan oleh orang-orang percaya?
        Jwb    :     Apa saja yang berfungsi menopang kehidupan gereja untuk melaksanakan fungsinya di dalam pekerjaan penyelamatan Allah. Semua itu dapat dipersembahan dengan rasa takut dan hormat. Persembahan yang demikian itu juga merupakan pernyataan keterlibatan orang-orang percaya dan tanggung jawab orang-orang percaya di dalam pekerjaan penyelamatan Allah.
                                [2Raj.12:4; Mat.8:4]

126. Pert     :     Apakah itu berarti bahwa setiap orang yang terlibat di dalam ibadah jemaat dengan sendirinya pasti mendapat berkat?
        Jwb    :     Ibadah jemaat mendatangkan berkat hanya apabila keseluruhan unsurnya dilakukan dengan iman dan hati yang sungguh-sungguh. Ibadah jemaat tidak bersifat magis.
                                [Ul.10:12,13;Luk.2:27 (dibaca ayat 21-35); 2:37 (dibaca ayat 36-39)]

127. Pert     :     Apa berkat yang diperoleh dari ibadah jemaat?
        Jwb    :     Berkat yang diperoleh dari ibadah jemaat adalah:
1.   Karena pertolongan Roh Kudus, orang terpelihara dan terbina imannya.
2.   Orang terpelihara dan terbina penghayatan persekutuan-nya dengan orang-orang percaya.
3.   Berkat khusus bagi kehidupan masing-masing.


Minggu ke-13, SAKRAMEN SEBAGAI SARANA PEMELIHARAAN IMAN

128. Pert     :     Apa arti sakramen?
        Jwb    :     Sakramen adalah alat pelayanan yang dikhususkan di dalam pekerjaan penyelamatan Allah, yaitu sebagai penyataan dan pemeliharaan iman.
                                [1Kor.10:16; 11:27-29 (baca ayat 17-29); Mat.28:19-20]

129. Pert     :     Ada berapa sakramen yang diberlakukan di GKJ?
        Jwb    :     Ada dua, yaitu sakramen baptis dan sakramen perjamuan.
                [Mat.28:19; 1 Kor.11:25b,26]

130. Pert     :     Bagaimana penjelasan bahwa sakramen baptis adalah sarana penyataan dan pemeliharaan iman?
        Jwb    :     Sakramen baptis merupakan alat pelayanan dengan air sebagai unsur dasar yang melambangkan dan menunjukkan:
1.   Pembasuhan manusia dari dosanya oleh darah Kristus.
2.   Pengampunan dosa.
3.   Pembenaran atas manusia oleh Allah.
4.   Kelahiran baru.
                                [Kis.22:16, 2:38; Rm.6:1-6;  Gal.3:26,27; Why.7:14]

131. Pert     :     Siapa yang dapat dibaptis?
        Jwb    :     Setiap orang yang mau menerima penyelamatan Allah.
                                [Mrk.16:16; Kis.2:38]

132. Pert     :     Apakah itu berarti bahwa yang dibaptis hanya orang dewasa, yaitu yang sudah dapat menyatakan bahwa ia percaya?
        Jwb    :     Tidak demikian. Anak-anak keluarga kristen wajib dibaptis, sebab mereka juga mempunyai tempat di dalam perjanjian keselamatan bersama-sama dengan orang tua mereka. Atas didikan orang tua mereka, pada saat dewasa anak-anak itu wajib menyatakan pengakuan percaya (sidi).
                                [Kej.17:9-14; Kis.2:38-39; Rm.9:8;Ef.4:13-15; Kol.2:11-12; band. Gal.4:28]

133. Pert     :     Apakah sakramen baptis itu harus dilaksanakan dengan cara diselamkan ke dalam air atau dengan dicurahi air?
        Jwb    :     Memang secara harafiah, kata “baptisma” dalam bahasa Yunani berarti penyelaman. Tetapi penyelaman itu hanya bentuk, bukan unsur dasariah. Unsur dasariahnya ialah air, yang melambangkan pembasuhan manusia dari dosanya oleh darah Kristus. Oleh karena itu, pembaptisan dapat dilaksanakan dengan cara orang diselamkan ke dalam air atau diperciki air. Yang penting, sakramen baptis dilaksanakan dengan khidmat, takut dan hormat (bahasa Jawa: ajrih lan pakering). GKJ melaksanakan dengan cara dipercik.
[Im.4:17; Mrk.10:37-40; 1.Ptr.1:2; 1Ptr.3:18-22]

134. Pert     :     Apa artinya bahwa sakramen baptis dilaksanakan dalam nama Bapa, Anak dan Roh Kudus?
        Jwb    :     Hal itu berarti sakramen baptis terjadi di dalam pekerjaan penyelamatan Allah.
                                [Mat.28:19]

135. Pert     :     Bagaimana pengertian bahwa sakramen perjamuan adalah sarana pemeliharaan iman?
        Jwb    :     Sakramen perjamuan adalah alat pelayanan dengan roti dan anggur sebagai unsur dasarnya. Roti dan anggur itu melambangkan tubuh dan darah Kristus yang menunjukkan pada keyakinan bahwa:
1.     Penyaliban dan kematian Yesus adalah dasar penyelamatan bagi manusia.
2.     Melalui bentuk makan dan minum bersama yang melambangkan kehidupan keluarga Allah.
3.     Sakramen perjamuan juga mengacu ke depan, ke perjamuan yang sempurna di sorga.
                                [Luk.22:19-20 (dan paralelnya); 1Kor.10:16,17; 1Kor.11:24,25; Ef.2:19; band. 1Tim.3:15; Why.19:17; band. 19:9]

136. Pert     :     Apa manfaat sakramen perjamuan sebagai sarana pemeliharaan iman?
        Jwb    :     Sebagai sarana pemeliharaan iman sakramen perjamuan mempunyai tiga makna, yaitu :
1.   Mengingatkan orang-orang percaya kepada penyaliban dan kematian Kristus.
2.   Mengingatkan orang-orang percaya kepada kedudukan mereka sebagai anggota keluarga Allah.
3.   Mengingatkan orang-orang percaya kepada kesempurnaan keselamatan yang dijanjikan oleh Allah.
                       
137. Pert     :     Siapa yang diperkenankan mengambil bagian di dalam sakramen perjamuan?
        Jwb    :     Setiap orang yang sudah baptis dewasa, atau sudah mengaku percaya dan tidak sedang dalam penggembalaan khusus.
                                [1Kor.10:14-22; 11:23-29]

138. Pert     :     Apakah orang yang mengambil bagian di dalam sakramen, baik sakramen baptis maupun sakramen perjamuan, dengan sendirinya diselamatkan atau terpelihara keselamatannya?
        Jwb    :     Sakramen adalah sarana pemeliharaan iman. Oleh sebab itu sakramen bermakna hanya jika orang yang mengambil bagian dalam sakramen itu sungguh-sungguh beriman dan menyikapi sakramen itu dengan takut dan hormat.
                                [1Kor.10:14-22; 11:23-29]