BAB DUA
A L K I T A B



Minggu  ke-2, ALKITAB, KEGUNAAN DAN KEWIBAWAANNYA

6.     Pert     :     Apakah Alkitab itu?
        Jwb    :     Alkitab adalah kumpulan tulisan yang diyakini oleh gereja dan orang-orang percaya sebagai Firman Allah, yang terdiri dari 66 kitab dan terbagi dalam dua bagian yaitu Perjanjian Lama (39 kitab) dan Perjanjian Baru (27 kitab).

7.     Pert     :     Apakah artinya bahwa Alkitab adalah firman Allah?
        Jwb    :     Artinya melalui Alkitab, Allah menyatakan maksud dan kehendak-Nya untuk menyelamatkan manusia dalam rangka sejarah penyelamatan-Nya.
                                [Yes.30:8; Yer.51:60; 1Kor.14:37; 2Kor.13:10; 1Tes.2:13,14]

8.     Pert     :     Siapakah penulis ke-66 kitab dan yang menghimpunnya ke dalam Alkitab?
        Jwb    :     Yang menulis ke-66 kitab dan yang menghimpunnya ke dalam Alkitab adalah orang-orang yang dipakai oleh Allah untuk menyatakan maksud dan kehendak-Nya. Orang-orang tersebut berasal dari latar belakang, tempat dan zaman yang berbeda-beda. Penulisannya pun dalam bahasa yang berbeda-beda dan dengan mempergunakan bentuk sastra yang berbeda-beda pula.
                                [Luk.1:1-4; Kis.1:1; Rm.1:1; 1Kor.1:1; 5:9; Mazmur-mazmur; dll.]

9.     Pert     :     Bagaimana campur tangan Allah dinyatakan dalam penulisan dan pengumpulan ke-66 kitab yang kemudian terhimpun di dalam Alkitab?
        Jwb    :     Campur tangan Allah dinyatakan dalam hikmat yang menyertai para penulis dan pengumpul ke-66 kitab itu melalui pimpinan dan penyertaan Roh Kudus.
                                [1Kor.1:1, 16; Gal.1:1; band. Kis.15:28]

10.   Pert     :     Bagaimana kita mengerti bahwa Roh Kudus bekerja memimpin dan menyertai mereka?
        Jwb    :     Hal itu dapat kita mengerti dari buah pekerjaan yang dihasilkannya, sebagaimana nampak dari kenyataan bahwa sekalipun Alkitab ditulis oleh orang-orang berbeda asal dan latar-belakangnya, namun semua tulisan itu berbicara tentang hal yang sama dan untuk satu tujuan yang sama, yaitu penyelamatan Allah atas manusia.
                                [Rm.15:4; 1Kor.2:11-13; 2Tim.3:14-17; 2Pet 1:19-21]

11.   Pert     :     Apakah ke-66 kitab sebagai Firman Allah yang terdapat di dalam Alkitab itu sudah cukup untuk menyatakan maksud dan kehendak Allah?
        Jwb    :     Untuk menyatakan maksud dan kehendak-Nya, Allah dapat berfirman dengan berbagai cara dan dalam waktu yang tidak dapat dibatasi oleh manusia. Namun dalam rangka menyatakan maksud dan kehendak-Nya untuk menyelamatkan manusia, maka melalui ke-66 kitab yang terdapat di dalam Alkitab itu sudah cukup. Ke-66 kitab yang terdapat di dalam Alkitab itu oleh gereja-gereja di dalam sejarahnya telah diterima sebagai tulisan-tulisan yang kanonik[1]) dalam arti diakui, sah, tidak diragukan kebenarannya dan dianggap cukup.

12.   Pert     :     Mengapa ke-66 kitab dalam Alkitab itu dikelompokkan menjadi dua bagian yang disebut Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru?
        Jwb    :     Hal itu didasarkan pada jalannya peristiwa penyelamatan Allah atas manusia, sebagaimana dapat dimengerti dari penalaran sebagai berikut:
1.   Sejarah penyelamatan Allah atas manusia teranyam dalam sejarah manusia itu sendiri, yang terbagi dalam zaman Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru.
2.   Perjanjian Lama berisikan firman Allah yang berhubungan dengan janji dan karya penyelamatan Allah kepada manusia sebagaimana teranyam dalam peristiwa bangsa Israel sampai dengan pemenuhan janji dan karya Allah itu melalui kedatangan Tuhan Yesus Kristus. Sedangkan Perjanjian Baru berisikan firman Allah  yang berhubungan dengan peristiwa penyelamatan Allah sebagaimana teranyam dalam sejarah Israel dan semua bangsa di dunia dengan pemenuhan janji Allah sejak kedatangan Tuhan Yesus Kristus sampai tercapainya pemenuhan keselamatan yang sempurna.
3.   Firman Allah di dalam Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru tersebut keduanya berhubungan dengan karya penyelamatan Allah yang satu dan sama, dan di dalam sejarah penyelamatan Allah yang satu dan sama pula. Oleh karena itu Alkitab yang terdiri dari Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru pada dasarnya merupakan satu bagian yang utuh dan tak terpisahkan, serta bersifat saling menjelaskan.
                                [Penyelamatan Israel dinyanyikan misalnya di dalam Mzm.105; Dari Kejadian s/d Maleakhi dari Matius  s/d Wahyu; misalnya silsilah Yesus di dalam Mat.1: 1-17, dll.]

13.   Pert     :     Bagaimanakah hubungan antara Alkitab dengan karya penyelamatan Allah atas manusia?
        Jwb    :     Alkitab dipergunakan oleh Allah di dalam karya penyelamatan-Nya atas manusia.

14.   Pert     :     Bagaimana kita dapat mengerti bahwa Alkitab dipergunakan oleh Allah di dalam karya penyelamatan-Nya atas manusia?
        Jwb    :     Hal itu dapat dimengerti dari kenyataan bahwa:
                        1.   Melalui Firman Allah di dalam Alkitab, terjadi terus menerus peristiwa penyelamatan Allah ke atas manusia. Artinya terjadi terus menerus adanya orang yang menerima penyelamatan Allah sehingga lahirlah gereja di seluruh dunia.
                        2.   Dengan adanya Alkitab, orang percaya terpelihara iman dan keselamatannya.
                                [Yoh.2:22; Rm.15:4; 1Tes.1:8-9; 2Tim.3:15]

15.   Pert     :     Bagaimanakah cara Allah menggunakan Alkitab di dalam karya penyelamatan-Nya atas manusia sehingga menghasilkan buah yang demikian itu?
              Jwb    :     Dengan cara Allah turut bekerja secara aktif sebagai Roh Kudus di dalam hati orang yang membaca atau mendengar berita penyelamatan Allah atas manusia yang ditulis di dalam Alkitab. Dengan demikian Allah menolongnya untuk dapat mengerti, memahami dan kemudian percaya, serta menerima penyelamatan Allah.
                                [Luk.4:17-21; band.Kis.10:44-48]

16.   Pert     :     Apakah oleh bekerjanya Roh Kudus dalam hati manusia setiap orang yang membaca atau mendengar berita penyelamatan Allah dari Alkitab pasti akan menerima penyelamatan Allah?
        Jwb    :     Orang yang membaca atau mendengar berita penyelamatan Allah dalam Alkitab belum tentu menerima penyelamatan Allah. Sebab Roh Kudus yang bekerja dalam hati manusia adalah untuk menolong dan bukan memaksa. Itu berarti bahwa Roh Kudus tidak hendak merampas kebebasan manusia untuk mengambil keputusan bagi dirinya sendiri, yaitu untuk menerima atau menolak penyelamatan Allah.
                                [Mat.12:31,32 dan paralelnya hubungkan dengan Yoh.3:14,27  dan Yes.43:3; 59:21; Kis.7:51-53]

17.   Pert     :     Dengan demikian apakah tujuan Allah menggunakan Alkitab dalam rangka penyelamatan-Nya atas manusia?
        Jwb    :     Tujuan Allah menggunakan Alkitab dalam rangka penyelamatan-Nya atas manusia adalah untuk:
      1.   Memberitakan penyelamatan Allah ke atas manusia.
                        2.   Menunjukkan bagaimana manusia harus bersikap terhadap penyelamatan Allah itu agar diselamatkan.
                        3.   Mengajar mereka yang telah percaya agar menjalani kehidupannya di dunia ini dengan benar sehingga mencapai kesempurnaan keselamatan di dalam kemuliaan-Nya.
                                [Kis.2:14-36; 7:1-53; 2Tim.3:15-17]

18.   Pert     :     Dengan memahami Alkitab dan kegunaannya sebagaimana dijelaskan di atas, bagaimana kita memahami kewibawaan Alkitab?
        Jwb    :     Alkitab memiliki kewibawaan yang mutlak, yaitu sebagai satu-satunya sumber yang benar bagi orang percaya untuk mengetahui segala sesuatu yang berhubungan dengan penyelamatan Allah atas manusia, serta menjadi dasar dan pedoman sikap bagi orang-orang percaya dalam menjalani hidupnya di tengah-tengah dunia dengan berbagai tantangannya.


[1]) Berasal dari akar kata Yunani kanon, secara harafiah berati: ”patokan”. ”Kanon Alkitab” dapat berarti: daftar kitab-kitab yang diberi nama Alkitab atau Kitab Suci, yang secara resmi diakui oleh bangsa Yahudi dan Gereja sebagai tulisan-tuisan yang diilhami Allah.