Minggu ke-25, DOA

247. Pert     :     Apakah hakikat doa?
        Jwb     :    Pada hakikatnya doa adalah suatu cara bagi orang beragama untuk mengungkapkan dan menghayati hubungannya dengan Allah.

248. Pert     :     Apakah doa Kristen pada hakikatnya sama dengan doa di dalam agama-agama yang lain?
        Jwb     :    Doa Kristen pada hakikatnya sama dengan doa di dalam agama-agama lain, namun ada keistimewaannya. Keistimewaan doa Kristen terletak di dalam hal bahwa doa Kristen merupakan cara untuk mengungkapkan dan menghayati hubungan manusia dengan Allah berdasarkan penyelamatan Allah yang dilaksanakan oleh Tuhan Yesus Kristus. Itulah sebabnya doa orang Kristen dipanjatkan di dalam nama Tuhan Yesus Kristus.
                                [Yoh.14:13,14; 15:16; 16:23,24,26,27; band.1Yoh.5:14,15]

249. Pert     :     Apa artinya bahwa doa Kristen dilakukan berdasar penyelamatan Allah?
        Jwb     :    Artinya:
1.   Doa Kristen ditujukan  kepada Allah yang mengasihi dan menyelamatkan manusia.
2.   Doa Kristen tidak didasarkan pada kesucian ataupun kesalehan manusia, tetapi didasarkan pada pemulihan hubungan dengan Allah berdasarkan penyelamatan Allah yang dilaksanakan oleh Kristus Yesus.
3.   Di dalam doa Kristen orang percaya dibantu juga oleh Allah dengan bekerjanya Roh Kudus yang mengajari bagaimana ia harus berdoa, bahkan Roh Kudus pun berdoa untuk orang percaya.
                                [Luk.18:9-14; Yoh.14:5-9; Kol.1:13-15; band.doa Daud dalam Mzm.51; Rm.8:26-27]

250. Pert     :     Apakah doa Kristen merupakan sesuatu yang dilakukan secara pribadi ataukah secara bersama-sama?
        Jwb     :    Ada doa pribadi dan ada pula doa bersama, tergantung pada kebutuhan. Walaupun doa pribadi, doa Kristen harus selalu mengingat sesama. Itu berarti bahwa doa Kristen harus selalu mengandung unsur syafaat di dalamnya. Dengan demikian pada hakikatnya doa Kristen tidak berwatak mementingkan diri sendiri.
[Mat.6:6; Kis.1:14; 2:42; 1Tim.2:1-2]

251. Pert     :     Apa sebenarnya tujuan doa Kristen itu?
        Jwb     :    Doa Kristen bertujuan :
1.      Menyatakan sembah kepada Allah dengan mengakui kemahakuasaan serta kemuliaan nama-Nya;
2.      Menghayati penyertaan Allah di dalam kehidupannya.
3.      Menyatakan syukur atas segala yang telah diterima dan dialami di dalam kehidupannya yang disertai oleh Allah.
4.      Memohon pertolongan Allah untuk campur tangan di dalam kehidupannya.
[Mzm.141:2; Dan 6:11; Flp.4:6; 2Tim.1:3; 1Ptr.3:12]

252. Pert     :     Apa manfaat doa Kristen bagi orang percaya?
        Jwb     :    Ada tiga manfaat utama yang dapat dinikmati oleh orang percaya melalui doanya, yaitu:
1.      Hidup dan keselamatannya terpelihara.
2.      Penyertaan Allah berlanjut dan hatinya teguh dalam menjalani kehidupan.
3.      Kasih kepada sesama terpelihara, karena unsur syafaat yang ada di dalamnya.
[Flp.4:6-7]

253. Pert     :     Kapan sebaiknya orang berdoa?
        Jwb     :    Pada dasarnya kapan saja orang bisa berdoa, sekalipun demikian sangat berfaedah apabila orang percaya mendisiplinkan diri untuk berdoa secara teratur.
[Luk.6:12; 18:1; Kis.1:24; 3:1]

254. Pert     :     Apakah gereja perlu membuat rumusan-rumusan doa yang sudah jadi sehingga sewaktu-waktu dibutuhkan orang percaya dapat mempergunakannya?
        Jwb     :    Untuk doa pribadi, gereja tidak perlu menyediakan rumusan-rumusan doa yang sudah jadi. Biarlah setiap orang percaya mengungkapkan doanya sendiri. Untuk doa bersama, tepatnya dalam hubungan dengan kebaktian-kebaktian khusus, gereja boleh memasukkan rumusan-rumusan doa yang sudah jadi di dalam liturgi.
                       
255. Pert     :     Bagaimana halnya dengan doa Bapa Kami? Bukankah itu suatu doa yang sudah jadi yang boleh dan perlu dipakai di dalam doa pribadi orang percaya?
        Jwb     :    Tuhan Yesus mengajarkan Doa Bapa Kami kepada murid-murid-Nya tidak dimaksudkan sebagai rumusan doa yang sudah jadi dan harus selalu diucapkan apalagi dianggap sebagai doa yang bertuah. Dengan Doa Bapa Kami itu Tuhan Yesus memberikan contoh mengenai isi utama doa. Di dalam isi utama doa itu juga tersirat sikap yang seharusnya ada jika orang percaya berdoa.
                                [Mat.6:5-13; perhatikan ayat 7 dan 8]

256. Pert     :    Apa isi utama Doa Bapa Kami?
        Jwb     :    Isi utama Doa Bapa Kami adalah:
1.   Memuliakan Allah. Dengan doanya, orang percaya datang kepada Allah serta memuliakan-Nya. Hal itu dinyatakan melalui kalimat: “Bapa kami yang di sorga, dikuduskanlah namaMu, datanglah KerajaanMu, jadilah kehendakMu di bumi seperti di sorga”.
2.   Permohonan kepada Allah. Dengan doanya, orang percaya memohon agar Allah campur tangan dalam pemenuhan kebutuhan dasar orang percaya, yaitu:
a.   Kebutuhan dasar orang percaya sebagai manusia, antara lain kebutuhan akan makanan. Hal itu dinyatakan melalui kalimat: “Berikanlah kami pada hari ini makanan kami yang secukupnya”.
b.   Kebutuhan dasar orang percaya sebagai anak Allah antara lain:
o   Kebutuhan untuk diampuni oleh Allah dan mengampuni sesama.
o   Kebutuhan untuk merasa aman sehingga tidak jatuh ke dalam pencobaan dan dilepaskan dari yang jahat.
Hal itu dinyatakan melalui kalimat: “Dan ampunilah kami akan kesalahan kami, seperti kami juga mengampuni orang yang bersalah kepada kami, dan janganlah membawa kami kedalam pencobaan, tetapi lepaskanlah kami dari yang jahat”.

257. Pert     :     Di manakah unsur syafaat dalam Doa Bapa Kami?
        Jwb     :    Unsur syafaat dalam Doa Bapa Kami terdapat pada:
1. Sapaan terhadap Allah sebagai “Bapa Kami”. Dengan sapaan tersebut orang percaya datang kepada Allah dalam semangat kebersamaan.
2. Permohonan, “Dan ampunilah kami akan kesalahan kami, seperti kami juga mengampuni orang yang bersalah kepada kami.” Dengan permohonan tersebut orang percaya datang menghadap Allah dengan membawa kepentingan sesamanya.
                                [Yak.5:15,16]

258. Pert     :     Apakah doa orang percaya yang dilakukan sesuai Doa Bapa kami tersebut pasti dikabulkan?
        Jwb     :    Doa orang percaya bukan kalimat-kalimat magis yang dapat memaksa Allah untuk mengabulkan keinginan orang percaya. Doa orang percaya hanya bermanfaat apabila orang percaya melakukannya dengan sepenuh hati dan atas dasar iman yang benar. Jawaban Allah terhadap doa orang percaya tersebut tidak ditentukan oleh keinginan manusia, melainkan oleh kebijaksanaan Allah.
                                [Mis. Daud dengan doanya, 2 Sam.12:15-23; Yak.5:15,16]

259. Pert     :     Bagaimana seharusnya sikap orang percaya dalam mengharapkan jawaban Allah atas doanya?
        Jwb     :    Sikap orang percaya dalam mengharapkan jawab Allah atas doanya adalah mempercayakan diri sepenuhnya kepada kebijaksanaan Allah di dalam kasih-Nya, karena Allah pasti akan memberikan yang terbaik bagi anak-anak-Nya. Untuk mengakhiri doa, sikap itu kita nyatakan dengan kata “amin[1])”.
                                [Mis:. sikap Paulus dalam 2Kor.12:7-9]


[1])  Amin berasal dari bahasa Ibrani yang berarti pasti, sungguh, benar.